Pendahuluan
Setiap kampus memiliki cara tersendiri dalam menyambut mahasiswa barunya.
Begitu juga dengan IAIN Kerinci, yang dikenal memiliki berbagai tradisi unik dan penuh makna dalam menyambut para calon cendekia muda Islam.
Tradisi ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga bentuk pembelajaran nilai-nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan spiritualitas sejak awal menjadi bagian dari keluarga besar IAIN Kerinci.
1. Masa Ta’aruf (MASTA) Penuh Nilai Islami
Tradisi paling dinanti mahasiswa baru adalah Masa Ta’aruf (MASTA) — kegiatan pengenalan kampus yang sarat nilai-nilai Islami.
Tidak seperti orientasi di kampus lain yang kadang menegangkan, MASTA di IAIN Kerinci diisi dengan kajian, motivasi spiritual, dan kegiatan sosial.
Mahasiswa diajak mengenal visi kampus serta pentingnya menuntut ilmu dengan niat ibadah.
2. Doa Bersama di Awal Tahun Akademik
Sebelum perkuliahan dimulai, civitas akademika IAIN Kerinci selalu mengadakan doa bersama dan tadarus Al-Qur’an.
Kegiatan ini menciptakan suasana religius dan menanamkan keyakinan bahwa perjalanan akademik harus dimulai dengan keberkahan dan niat yang tulus.
3. Kuliah Perdana Bersama Rektor
Salah satu momen istimewa bagi mahasiswa baru adalah kuliah perdana bersama Rektor IAIN Kerinci.
Dalam sesi ini, pimpinan kampus memberikan motivasi dan memperkenalkan arah strategis kampus menuju generasi moderat dan berdaya saing.
Biasanya, kuliah perdana diwarnai dengan kisah inspiratif dari alumni yang sukses di dunia kerja maupun dakwah.
4. Pembacaan Ikrar Mahasiswa Baru
Tradisi ini menjadi simbol resmi penerimaan mahasiswa baru sebagai bagian dari keluarga besar IAIN Kerinci.
Ikrar tersebut berisi janji untuk menjunjung tinggi nilai Islam, menghormati dosen, menjaga nama baik kampus, dan berkomitmen dalam menuntut ilmu.
Momen ini selalu berlangsung khidmat dan penuh semangat.
5. Tur Kampus dan Pengenalan Lingkungan Alam
Mahasiswa baru juga diajak berkeliling kampus untuk mengenal gedung perkuliahan, perpustakaan, laboratorium, dan lingkungan sekitar.
Uniknya, tur kampus di IAIN Kerinci juga mencakup “wisata edukatif” ke sekitar pegunungan dan taman kampus, memperkenalkan keindahan alam Kerinci yang menjadi ciri khas suasana belajar di sini.
6. Latihan Barzanji dan Shalawat
Kegiatan ini sering menjadi bagian dari penutupan MASTA.
Mahasiswa baru dilatih melantunkan Barzanji dan Shalawat bersama-sama, menciptakan suasana spiritual yang hangat.
Tradisi ini menanamkan kecintaan terhadap Rasulullah SAW serta memperkuat karakter religius mahasiswa sejak awal.
7. Pengenalan UKM dan Organisasi Mahasiswa
Setelah masa ta’aruf, mahasiswa baru dikenalkan dengan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti Rohis, LDK, seni hadrah, pramuka, jurnalistik, hingga debat ilmiah.
Kegiatan ini membantu mahasiswa memilih wadah pengembangan minat dan bakat yang sesuai dengan kepribadian mereka.
8. Gerakan Sosial Mahasiswa Baru
Setiap tahun, mahasiswa baru IAIN Kerinci biasanya mengikuti kegiatan sosial bersama, seperti penanaman pohon, bersih-bersih masjid, atau bakti masyarakat di sekitar kampus.
Tujuannya adalah membangun empati dan kepedulian sosial sejak dini — sebuah bentuk nyata dari pengamalan ilmu dan iman.
9. Foto Bersama di Landmark Kampus
Momen ini tidak boleh dilewatkan!
Mahasiswa baru selalu mengabadikan foto bersama di landmark IAIN Kerinci — biasanya di depan gedung utama atau taman kampus.
Selain menjadi kenangan indah, foto ini sering menjadi simbol awal perjalanan mereka sebagai mahasiswa.
10. Malam Keakraban (Makrab) Fakultas
Sebagai penutup masa pengenalan, tiap fakultas mengadakan Malam Keakraban (Makrab).
Kegiatan ini diisi dengan refleksi, pentas seni Islami, permainan edukatif, dan renungan malam.
Makrab menjadi ajang mempererat persaudaraan antar mahasiswa baru dan senior dalam suasana kekeluargaan yang hangat.
Penutup
Tradisi-tradisi unik di IAIN Kerinci bukan hanya seremonial penyambutan mahasiswa baru, tetapi juga pembentukan karakter dan spiritualitas sejak awal masa studi.
Dengan suasana religius, alami, dan penuh nilai kebersamaan, mahasiswa baru diajak memahami bahwa kuliah bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang perjalanan membangun diri dan iman.

