Tips Bertahan Kuliah di Daerah Dingin seperti Kerinci, dari Mahasiswa untuk Mahasiswa

Williams Brown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolor, alias aspernatur quam voluptates sint, dolore doloribus voluptas labore temporibus earum eveniet, reiciendis.

Categories


Pendahuluan

Kuliah di daerah dengan udara sejuk seperti Kerinci tentu punya pesonanya sendiri.
Suasana alam yang tenang, udara bersih, dan pemandangan pegunungan yang memanjakan mata menjadikan IAIN Kerinci kampus yang nyaman untuk belajar.
Namun, bagi mahasiswa yang baru datang dari daerah panas, adaptasi dengan cuaca dingin bisa menjadi tantangan tersendiri.

Berikut beberapa tips bertahan kuliah di daerah dingin seperti Kerinci, langsung dari pengalaman mahasiswa IAIN Kerinci sendiri.


1. Siapkan Perlengkapan Anti Dingin Sejak Awal

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah mempersiapkan pakaian hangat.
Banyak mahasiswa baru yang menyepelekan hal ini, lalu terpaksa membeli jaket tambahan setelah merasa kedinginan di minggu pertama kuliah.

Perlengkapan yang direkomendasikan oleh mahasiswa senior:

  • Jaket tebal atau hoodie berbahan fleece.
  • Selimut hangat untuk malam hari.
  • Kaos kaki dan sarung tangan saat beraktivitas pagi.
  • Termos kecil untuk minuman hangat di kelas.

Selain menjaga tubuh tetap hangat, pakaian nyaman juga membuat proses belajar lebih fokus.


2. Biasakan Bangun Lebih Awal

Udara dingin sering membuat mahasiswa tergoda untuk “menunda bangun” dan akhirnya telat kuliah.
Mahasiswa IAIN Kerinci biasanya memasang dua alarm: satu untuk bangun, satu lagi untuk benar-benar berdiri.

Tips dari mahasiswa aktif:

“Bangun lebih awal, minum air hangat, lalu segera wudhu — itu cara terbaik melawan rasa malas di pagi hari.”

Kampus juga menyediakan mushola di setiap fakultas, sehingga mahasiswa dapat langsung melanjutkan aktivitas dengan semangat spiritual di pagi yang tenang.


3. Jaga Pola Makan dan Minum Hangat

Cuaca dingin bisa menurunkan daya tahan tubuh jika pola makan tidak dijaga.
Mahasiswa IAIN Kerinci menyarankan untuk rutin sarapan dan membawa bekal sederhana, seperti mie rebus, sup hangat, atau teh manis.

Selain itu, di sekitar kampus banyak warung yang menyediakan makanan khas daerah seperti:

  • Soto Kerinci
  • Teh Kayu Aro
  • Nasi goreng telur asap

Makanan hangat ini bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menjaga tubuh tetap stabil di tengah suhu rendah.


4. Gunakan Waktu Malam untuk Belajar

Udara malam di Kerinci sangat sejuk dan tenang — kondisi ideal untuk belajar.
Banyak mahasiswa IAIN Kerinci yang menjadikan malam sebagai waktu terbaik untuk fokus membaca dan menulis.
Mereka biasanya belajar sambil menyeduh kopi atau teh, ditemani suasana sunyi khas pegunungan.

Beberapa mahasiswa juga memanfaatkan ruang baca digital kampus yang tetap buka hingga malam hari, agar bisa mengakses jurnal dan literatur dengan suasana kondusif.


5. Aktif Berorganisasi agar Tidak “Kedinginan Sendirian”

Selain menyesuaikan diri dengan cuaca, mahasiswa baru perlu menyesuaikan diri secara sosial.
Bergabunglah dengan organisasi kampus atau UKM, seperti LDK, KSR, Jurnalistik, dan Seni Islami.
Kegiatan ini membantu membangun relasi, menjaga semangat, dan menghindari rasa bosan selama kuliah di daerah yang relatif tenang.

Banyak mahasiswa mengaku bahwa hangatnya persahabatan di IAIN Kerinci justru menjadi cara paling ampuh untuk melawan dinginnya udara.


6. Dekatkan Diri dengan Alam

Mahasiswa IAIN Kerinci sering memanfaatkan waktu libur untuk berjalan ke Danau Kerinci atau mendaki Gunung Kerinci.
Selain refreshing, kegiatan ini mempererat hubungan dengan alam sekaligus memperkuat fisik dan mental.
Mereka percaya bahwa menyatu dengan alam adalah cara terbaik bersyukur atas ciptaan Allah sekaligus menumbuhkan semangat belajar baru.


Penutup

Kuliah di daerah sejuk seperti Kerinci bukan sekadar pengalaman akademik, tapi juga perjalanan spiritual dan mental.
Udara dingin justru melatih mahasiswa untuk tangguh, disiplin, dan menghargai kenyamanan sederhana.
Dengan persiapan yang baik dan semangat kebersamaan, mahasiswa IAIN Kerinci tidak hanya mampu bertahan — tetapi menikmati setiap detik perjalanan studinya di tengah kesejukan alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *