Mahasiswa IAIN Kerinci Mengajar: Dari Kampus untuk Anak Negeri

Williams Brown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolor, alias aspernatur quam voluptates sint, dolore doloribus voluptas labore temporibus earum eveniet, reiciendis.

Categories


Pendahuluan

Belajar tidak selalu berarti duduk di ruang kuliah. Bagi mahasiswa IAIN Kerinci, belajar sejati adalah ketika ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi orang lain.
Salah satu bentuk nyata dari semangat tersebut adalah program Mahasiswa Mengajar, di mana para mahasiswa turun langsung ke sekolah dan masyarakat untuk berbagi ilmu, inspirasi, dan semangat belajar.

Program ini lahir dari keyakinan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama — dari kampus untuk negeri.


1. Filosofi Program Mahasiswa Mengajar

Program Mahasiswa Mengajar di IAIN Kerinci berangkat dari nilai Islam tentang pentingnya ilmu yang bermanfaat (al-‘ilmu an-nafi’).
Tujuannya bukan sekadar mengajar pelajaran akademik, tetapi menyebarkan nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial kepada generasi muda.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar menjadi pendidik sejati:

  • Mengajarkan dengan hati, bukan hanya teori.
  • Menjadi teladan, bukan sekadar pengajar.
  • Membawa semangat perubahan ke pelosok desa.

Program ini memperlihatkan wajah kampus Islam yang peduli dan membumi.


2. Mengajar di Sekolah Pedesaan dan Pesantren

Setiap tahun, mahasiswa IAIN Kerinci dikirim ke berbagai sekolah dasar, madrasah, dan pesantren di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh.
Mereka membantu guru dalam mengajar pelajaran agama, bahasa Arab, dan pendidikan karakter.

Selain itu, mereka juga memperkenalkan cara belajar kreatif, seperti:

  • Kelas interaktif berbasis permainan edukatif.
  • Pemanfaatan media digital sederhana untuk pembelajaran.
  • Ceramah motivasi Islami yang menanamkan semangat belajar dan cinta ilmu.

Bagi anak-anak desa, kehadiran mahasiswa menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dan bercita-cita tinggi.


3. Menghidupkan Nilai Sosial dan Spiritualitas

Mahasiswa tidak hanya mengajar pelajaran umum, tetapi juga menanamkan nilai-nilai akhlak dan ibadah.
Mereka membimbing anak-anak untuk shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan memahami makna kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan ini menciptakan suasana pendidikan yang berimbang antara intelektual dan spiritual.
Anak-anak tidak hanya pintar di sekolah, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang beriman, sopan, dan peduli pada sesama.


4. Pengalaman Mahasiswa: Belajar dari Masyarakat

Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi mahasiswa.
Mereka belajar menghadapi berbagai karakter siswa, memahami tantangan pendidikan di pedesaan, dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Banyak mahasiswa mengaku bahwa pengalaman mengajar di desa membuat mereka lebih sabar, rendah hati, dan sadar akan makna sejati dari ilmu.

Seorang mahasiswa Fakultas Tarbiyah pernah mengatakan:

“Kami datang untuk mengajar, tapi justru masyarakatlah yang mengajarkan kami arti perjuangan dan keikhlasan.”


5. Kolaborasi Kampus dan Pemerintah Daerah

Program Mahasiswa Mengajar juga mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Kerinci.
Melalui kerja sama ini, mahasiswa ditempatkan di sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar, sehingga program berjalan efektif dan memberi dampak nyata.

Selain itu, dosen pembimbing lapangan dari IAIN Kerinci turut melakukan pendampingan agar kualitas pengajaran mahasiswa sesuai dengan standar pedagogik dan nilai-nilai Islam moderat.


6. Dampak Nyata bagi Pendidikan Daerah

Dari hasil evaluasi kampus, kegiatan Mahasiswa Mengajar telah membawa dampak positif di berbagai aspek:

  • Meningkatnya minat belajar anak-anak di desa.
  • Tersedianya guru tambahan di sekolah terpencil.
  • Penguatan literasi Al-Qur’an dan akhlak di sekolah dasar.
  • Terciptanya hubungan harmonis antara kampus dan masyarakat.

Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, tetapi juga menghidupkan semangat pendidikan Islam yang merata hingga pelosok daerah.


Penutup

Melalui program Mahasiswa Mengajar, IAIN Kerinci membuktikan bahwa kampus Islam bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga sumber perubahan bagi masyarakat.
Mahasiswa menjadi jembatan antara dunia akademik dan kehidupan sosial, membawa cahaya ilmu ke tempat-tempat yang membutuhkan.

Dari kampus di lembah Kerinci, mereka bergerak membawa pesan:

“Mengajar adalah ibadah, ilmu adalah amanah, dan pengabdian adalah jalan menuju keberkahan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *